NaDiRaH HaSaNaH oSMaN

Dear Nad,
I'm writing this on 30th of March 2010, at 11.11pm local time. This is undoubtedly a late wish, for I have to make it up for you for not able to wish you on your birthday. You understood more than everyone else I guess, a life of me; sibuk dan kacau-bilau dan tak terurus. Haha.

Nadirah Hasanah. Malu2 kucing waktu orang snap gmbar ni ye. Malu sebab aku ambik gambar ke, sebab ada orang tu datang? Hehe.

I am in love with this one photo. Haha. Though I looked a little bit exhausted, tapi gambar ni tetap the best!! Credit to er..Asiah ke As ntah yg snap?? ^_^

With you dekat Shah Alam bus station, ingat tak tido dalam bas malam tu?? Hee, selimut satu badan tak fikir apa dah. Ngee~

The three girls; important to me in their own way. As Eleyana, Siti Noorul Asiah and you, Nadirah Hasanah...

To a friend, a bestfriend, a great advisor and listener, a sister, a shoulder provider when I need something to lean on, an ears provider when I need something to scream at, as well as a hands provider when I need support to stand up again.

Nadirah Hasanah, you are one of a kind. Aku tak pernah menyesal kenal hg. Aku tak pernah menyesal jadi rapat dgn hg. Aku tak pernah menyesal dgn apa yg dah jadi few months back. (Apa yg dah jadi?? =p) Sebab aku rasa bahagia dapat kenal hg. Nadirah Hasanah yg selalu dengar aku membebel. Nadirah Hasanah yg selalu bagi kata2 penguat semangat. Nadirah Hasanah yg selalu layan tawa dan tangis aku. Nadirah Hasanah yg selalu teman aku study malam2. Nadirah Hasanah yg selalu kejut aku sahur (ke aku yg kejut hg?). Nadirah Hasanah yg selalu ingatkan aku, "Persahabatan ni bukan kat dunia je."

Nadirah Hasanah tempat berkongsi segala cerita suka dan duka. Dari cerita "siapa crush anda", masuk cerita "Hlovate", masuk fasa cerita "Uia-MSU", even cerita "saya budak medic, awak budak engine", sampai la ke chapter "ini keluarga saya", dan berlanjutan ke topik "apa agama kita??". Nadirah Hasanah, lagu Mendua, Hampir Ke Situ dan UNIC, Sebuah Pertemuan are always dedicated to you.

So, Happy Belated Birthday dear. Hg dah 20, aku muda lagi, belasan tahun lagi. Haha. Semoga berjaya dunia dan akhirat. Semoga setiap pekerjaan yg dilakukan diangkat sebagai ibadat. Semoga hari2 yg dilalui dipenuhi ujian dan nikmat yg bakal mendekatkan diri kepada sang Pencipta. Semoga setiap kesalahan yg dilakukan diampunkan, dan diganti dengan kebaikan berlipat ganda. Aku mintak maaf ye, for the hurts and tears I've caused you, for the mistakes I've done dalam keadaan sedar, separa sedar mahupun tak sedar dari dulu, kini dan selamanya. Semoga rahmat Allah sentiasa bersama anda, semoga kasih Rasulullah sentiasa melindungi anda. Aku saaaayang hg! Okey, soalan terakhir dari aku yg murah hati, nak apa2 tak dari Poland? Hehe.

Ouh! By the way, nak keluar tajuk kejap. Happy Belated Birthday jugak untuk Shafiqah di Wellington, Meor Ahmad Haqimy di GMI, Syafiq Iffat di UTP dan Salina di UiTM Puncak Alam. Dan untuk seorang sahabat yg confirm takkan baca la entry ni... =) Happy 20th Birthday untuk Najmi Zharif on 1st of April esok, a good friend who made me laugh in my lowest times, who made me touched in unexpected times and one of those who brings out the best in me. Sayang anda semua.

G.R.A.T.E.F.U.L

Shiela, hidup dengan bahagia. Hargai apa yg masih ada. Syukur bila gembira. Istighfar saat duka. Semua orang ada jalan hidup yg berbeza. At some points, you're going to cross other people's path. But after all, it's you all alone. ALONE. Hanya Allah dan agamaNya teman paling setia. Shiela, be grateful eh. Bukan semua orang as lucky as you are. Bukan semua. Bukan semua. Shiela...rasa bahagia. =)

This Is A Post-Birthday Present =)

It's 21st of March today. Bella's birthday. Happy Birhday Bella (as if you will read this kan =p). This entry is not about Bella, its someone else's, whose birthday is yesterday, on 20th of March. It's hers.

Uhm, I don't really know what to say. Everything is already inside my head, as well as in my heart, but I don't know how to spill everything here. It's weird ea, since I rarely got problems with expressing my thoughts in words actually. But, when it came to her birthday (and she kept reminding me that I haven't wished her yet), I felt that this is something that I really have to do. To show her how much I appreciate her, to tell her how much she means to me, to let her know that I love her.

"The Believers are but a single Brotherhood; So make peace and reconciliation between your two (contending) brothers; and fear Allah that ye may receive Mercy."- 49:10

It doesn't matter whose daughter you are, whose daughter I am. We are bonded by a stronger bond than that. We are bonded by Islam. We are bonded in a relationship called ukhwah fillah. It doesn't matter how long have I known you, it's just numbers that show time (but to be exact..urm, 11 years?). No matter what, we will always be sisters. Sisters that love each other in the name of Allah. Sisters that work together in the path of jihad. Sisters that are willing to be united, and even be separated for the love of islam.

"Friends on that day will be foes, one to another; except the Righteous."- 43:67

I am grateful. There's no exact word to express how grateful I am. Alhamdulillah, ya Allah. Alhamdulillah ya Rahman. Alhamdulillah ya Rahim. Allah lets me know you. Allah lets me love you. Allah lets me have you. Allah lets me appreciate you. And most of all, Allah lets me do all that while I am conscious that there's no greater love than His love. Allah gives me a portion of love so that I can share that with you. How grateful I am! I want to love you because of Him, so that i will never be your foe on the Judgement Day. If my love towards you is not genuine, I'd rather lose you than losing His love and mercy. I know I want you to feel the same way.

"How many of the Prophets fought (in Allah's way), and with them (fought) large bands of godly men but they never lost heart if they met with disaster in Allah's way, nor did they weaken (in will) nor give in. And Allah loves those who are firm and steadfast."- 3:146

I just found this verse while searching something about dakwah in the Internet. And I'd like to share this with you. Do not lose heart. Do not get weaken. Do not give in. In life, there are thousands of challenges and tests. Sometimes we might feel like giving in. Sometimes we might feel exhausted to the death. Sometimes we might feel like it's already the end of everything. But, Allah loves those who are firm and steadfast. Allah is always with those who are patiently persevere (2:153). Allah will always help, and even promises a victory to those who believe (24:55, 47:7). And sahabat, there's no way we can just give in, for Allah's help will reach us at times when we least expected it, in a way that we can never think about. It's a matter of hope and faith. Have faith in Him, and never lose hope that He is always watching, caring and guiding us, in every single breath that we took.

"That is (the bounty) whereof Allah gives glad tidings to His servants who believe and do righteous deeds. Say, "No reward do I ask of you for this except the love of those near of kin." And if any one earns any good, We shall give him an increase of good in respect thereof; for Allah is Oft-forgiving, Most ready to appreciate (service)."- 42:23

And I'd like to ask from you the same thing as well; the love of those near of kin. Even in al-Quran Allah states the importance of ukhwah. The importance of loving a mukmin the way one loves himself. The importance of working together and forming a jemaah to work out the dakwah. Remember the one Hadith I gave you in Facebook few months back together with the song Sebuah Pertemuan? That is the one thing I ask from you, and I'm trying hard to give it too. To love someone the way I love myself. And even to achieve the highest level of ukhwah, to prioritize other mukmin's need before myself. And to be like the generation of sahabats, even to die to protect the ukhwah, the way Ikramah bin Abu Jahal, al-Harith bin Hisyam and Ayyasy did during the War of Yarmuk. Subhanallah, can we ever achieve that level?

Siti NurSyazwani Yusop, bersahabatlah dengan aku kerana Allah. Jika aku tergelincir dari landasan kebenaran ini, tariklah aku. Jika aku tersasar dari jalan jihad ini, pimpinlah aku. Jika aku terlupa tujuan sebenar hidup ini, ingatkanlah aku. Sayangilah aku jika cinta ini bakal mendekatkan dirimu dengan cinta Dia. Lupakanlah aku jika cinta ini hanya berlandaskan duniawi semata-mata. Aku sayang ukhwah ini, kerana hubungan ini mengingatkan aku kepada Dia. Aku ingin tersenyum bersamamu di akhirat kelak, aku mahu cinta ini diredhai Dia.

Siti NurSyazwani Yusop, selamat hari ulang tahun ke-20. Hiduplah sambil mengingati mati. Bergembiralah sambil mengingati duka. Berlapang dadalah sambil mengingati kesusahan. Berdoalah sambil berusaha. Bersyukurlah sambil beristighfar. Bekerjalah sambil mengingati Allah. Semoga setiap pekerjaanmu diredhai dan diberkati Allah. Semoga setiap pekerjaanmu diangkat sebagai ibadat yg memberatkan lagi timbangan pahala neraca al-Mizan. Semoga bertemu lagi, kalaupun tidak di muka bumi, doalah semoga kita dipertemukan di akhirat kelak.

"Sesungguhnya saudaramu yang jujur ialah yang selalu bersamamu, yang bersedia mengorbankan dirinya untuk dirimu. Dan orang yang apabila zaman berganti, tidak memutuskan hubungan denganmu, sekalipun bercerai denganmu, rasa persahabatan tetap untukmu."- Saidina Ali bin Abi Talib.

P/s=Thanks to websites dan bahan2 yg mnjadi rujukan, tak tertulis kat sini sbb banyak sgt, semoga ada imbalan yg Allah dah tetapkan. Kalau Wani baca, rujuk tafsir ye, mungkin akan lebih terasa kalau baca dalam bahasa Arab dan tafsirnya dalam bahasa Melayu. =) Lots of love!

Susahnya Nak Rasa Puas Hati

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah Dan Maha Mengasihani. Hari ni, cukup la seminggu saya tak blogging di sini. Ecehh, baru seminggu. Kecoh dowh Shiela. Ouh, kena kecoh. Sebab Shiela addicted dgn blogging, kalau blh hari2 nak menulis even kat blog lain2. Haha. Okey, tak berfaedah pun kenyataan di atas. Abaikan2. Ehm, saya baru nak kebah sikit dari demam ni. Alhamdulillah, ujian Allah bagi ni tak lama macam Allah bagi kat tiga sekawan lagi tu. Dorang sakit ada la dekat 2 minggu, saya dalam dua hari je. Dan, segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang, Dia tetapkan saya demam waktu Jumaat malam. Membolehkan saya istirahat secukupnya weekend tu, tak payah kisah nak ponteng kelas ke apa. Alhamdulillah, thank you Allah.

Walaupun demam2 and sakit kepala yg sangat sakit mcm zaman sekolah dulu, tapi masih diberi kesempatan utk join usrah. Alhamdulillah. Sayang Fatihah w Lodzi! Hee. InsyaAllah weekend depan turun Warszawa lagi, ada program Shahadatul Haq. Hari tu Kak Wani macam cerita prolog la untuk program ni, tapi walaupun prolog je pun, tapi macam berat sangat otak saya nak terima. Rumit, tapi penting untuk tahu. Dan nak tak nak saya perlu jugak tahu. Ya, saya nak tahu!! Hee. InsyaAllah kalau ada rezeki dan masa saya kongsi pengisian program tu nanti ye.

Okey, siapa kenal Ashama bin Abjar?? Angkat tangan!! Pada yg kenal tu, tahniah2. Sebab saya mula2 dengar nama ni terus buat muka bengong. Clueless langsung. Okey, siapa kenal al-Najashi?? Angkat tangan!! Pada yg kenal tu, tahniah2 jugak. Sebab saya mula2 dengar tu, rasa mcm penah dengar tapi tak tahu bila, siapa dan kenapa saya pernah dgar. Okey, siapa tahu Habsyah kat mana?? Angkat tangan!! Pada yg tahu tu, tahniah la lagi sekalik. Sbb saya mmg dgn muka bongkaknya akan cakap saya tahu Habsyah, tapi saya tak tahu pun Habsyah tu kat mana. Huu. Okey. Kepada yg tak tahu, saya bagi tips ye. To be able to read this, you must have the access to the Internet. So bila dah ada access to Internet, sila2lah Google sendiri ye. Konfem jumpa la! Haha. Maaf ye, tak mampu nak cerita dalam entry ni. Nanti jadi panjang berjela-jela. InsyaAllah pada masa akan datang ye.

Sewaktu al-Najashi ni mangkat, rakyat dia tak tahu yg dia dah memeluk islam. So dia dikebumikan secara Kristian. Mmg saya sedih dengar pasal ni. Sangat terasa. He was a Muslim, tapi sampai dia mangkat, tak ada pun bukti2 yg kita dapat tgk dgn mata kasar bahawa al-Najashi ni sebenarnya seorang islam, pengikut Allah dan Rasulullah macam kita jugak. Tapi, kenapa saya sedih? Saya sedih bukan sebab saya orang islam, tapi saya sedih sebab saya orang melayu dan saya orang Malaysia. Sebab mentaliti saya belum berkembang keluar dari mentaliti orang Malaysia.

Everyone knows kan isu M. Moorthy, who was a Hindu and converted to islam around 2004 kot tak silap. Kecoh laa satu Malaysia waktu tu. Wife dia nak kebumikan dia ikut cara Hindu, tapi kita yang islam ni pun sibuk nak berebut mayat dia. Nak kebumikan secara islam. Yep, saya tahu ada sebab yg kukuh kenapa pihak2 terlibat buat macam tu. Saya tak cakap salah. Tak cukup ilmu lagi saya untuk menjatuhkan hukum betul atau salah ke atas tindakan seseorang tu. Apa yg saya merapu kat sini just seciput pandangan saya. Apa yg otak saya yg masih belum dapat berkembang ni mampu fikir.

It was sad. Memang sangat sedih la. Bila fikir2 pun, bila orang islam yg hidupnya berlandaskan syarak tiba2 bila mati dikebumikan secara bukan islam. Betul la sedih. Tapi, bagi saya ada isu yg lagi sedih dari ni. Ada isu yg lagi perlu dititikberatkan dari ni. Sebagai seorang Muslim, tugas kita kat dunia ni ada dua je.

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu."-51:56

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.""-2:30

Jadi hamba ni hubungan kita dgn Allah. Ibadat kita dgn Allah. Maknanya tak langsung melibatkan orang atau pengantara lain. Hanya kita dan Allah. Yang kedua ni jadi khalifah. How is it to become a khalifah? Do you have to be a leader?? A pemimpin?? Berdasarkan pemahaman saya, nak melaksanakan tugas kita yg kedua ni berkait rapat dgn hubungan kita sesama manusia dan sesama makhluk. Dari sekecik-kecik benda yg kita buat macam siram pokok bunga kat belakang rumah sampai la sebesar-besar benda macam dakwah. Uish, betul la Kak Dina and Kak Wani cakap. Gerun betul sebut perkataan dakwah ni.

Dakwah tu tak susah. Tapi saya kategorikan dakwah tu sebagai sebesar-besar benda bukan sebab kesusahan dia, tapi sebab kepentingan dia.

"Orang-orang yang bertakwa tidak ada tanggung jawab sedikitpun atas (dosa-dosa) mereka; tetapi (berkewajiban) mengingatkan agar mereka (juga) bertakwa." -6:69

Allah jatuhkan hukum wajib ye ke atas aktiviti dakwah ni. Sape tak buat dapat dosa tau. So baik buat! Haha. Jauhnya laa saya lari dari introduction kat atas tu. Apa yg saya nak cakap ni je. Kenapa ye kalau kat Malaysia tu jadik satu isu besar bila seorang yg masuk islam meninggal dunia, dan bila nak dikebumikan mesti jugak dikebumikan secara islam? Kenapa?? Kecoh la dulu kat Malaysia waktu tu kan? Walaupun masa tu saya masih di peringkat Jahiliyyah sebab baru Form 3 gitu and kena kurung lagi dalam Jenan tapi saya tahu gak sikit2. Maknanya memang betul2 kecoh la kan. TETAPI, takde pulak nak heboh2 hari ni ada seorang saudara baru, baru masuk islam. Kenapa kalau hal macam ni takde pun yg nak kecoh2? Sebab ramai sangat ek yg masuk islam sampai kalau nak kecohkan semua mmg kerja yg tak sudah?? Macam tu ke?

Okey, tertanya-tanyakah anda?? Apa sebenarnya ak nak cakap ni? Hee. Melalut je lebih sampai ke Sabah. Aishh. Bagi saya, sebagai seorang masyarakat Malaysia yg hanya ada blog untuk berkongsi tanpa sebarang authority, sebagai seorang Muslim yg teringin nak berkongsi pandangan yg entah2 senget ke apa ni, saya rasa; things pasal berebut2 tu tak patut jadi pun. Once kita mati, tu dah jadi antara kita dgn Tuhan dah kan. Kalau semua orang islam kena dikebumikan ikut cara islam, kesian la pak cik2 nelayan yg hilang tgh laut tu. Kalau pun anda dikebumikan ikut cara islam, tu bukan konfem2 tiket anda untuk masuk syurga. Kalau pun anda tak dikebumikan cara islam, tu bukan konfem2 cara untuk lari dari Munkar dan Nakir. Kan?

Which means, once roh kita dah menjatuhkan talak tiga ke atas si jasad, orang2 islam yg masih hidup ni dah takde tanggung jawab dah ke atas si mati. (okey, minus the solat jenazah and all la, tu fardhu kifayah. Rasulullah pun ada buat solat jenazah ghaib kan?) Tanggung jawab kita sepatutnya semasa si mati tu masih hidup, dan tanggung jawab ke atas Muslim2 yg Allah masih panjangkan nyawa. Sebab tu la saya cakap pasal dakwah tu. Biar la dikebumikan cara macam mana sekalipun, tu bukan penentu kita selamat kat akhirat nanti. Yang jadi penentu amal ibadat kita. Aish, saya rasa pening la entry kali ni. Macam pusing2 tapi apa yg saya nak sampaikan sebenanya tak kesampaian pun. Ni semua sebab sepotong ayat Kak Wani! Kak Wani cakap, bila orang tu mati, sibuk2 la kita nak berebut mayat dia, tapi time dia hidup, bukan kita pergi kat dia pun tunjuk2 keistimewaan islam ni. Kita biar je. Malaysia kan ada Jabatan Dot Dot, Pejabat Tut Tut yg mmg dikhaskan untuk buat2 kerja camtu, apsal kita nak sibuk2. Kalau orang tu murtad, kita tuding jari kat orang2 tertentu. Apa kes? (Okey, ada sedikit dasar penambahan pada kata2 Kak Wani ni untuk kesan lebih dramatik)

Kalau anda-anda scroll balik ke atas, saya cakap ada isu yg lebih penting lg yg perlu kita titik beratkan, kan? I'm talking about dakwah la tu. Tugas kita sebagai khalifah ni kita buat waktu kita masih hidup, dan kita jalankan juga kepada manusia2 yg masih hidup. Tak payah la nak pergi bagi tazkirah kat kubur, nanti orang ingat kita tengah mintak nombor ekor pulak kan. Saya duduk dekat dua dekad dalam Malaysia dan mentaliti saya mmg dah disetkan macam mentaliti org Malaysia. Tapi bila keluar dari Malaysia, pandangan saya berubah sikit demi sikit tentang Malaysia. Saya lebih sayang dan rindu pada Malaysia, tapi saya tak tahu macam mana nak jawab soalan ni. Anda-anda boleh tolong jawabkan? Malaysia yg banyak berubah atau saya je yg baru terjaga?

P/s= Maaf atas kesalahan grammar atau kata ganti nama yg tak sesuai + ayat2 yg memeningkan dan apa2 jela. Entry ini bukan untuk diapply dlm semua situasi. *Apakah Shiela??* Dan tajuk tu? Ouh, tu untuk suka2. Takde kena mengena pun. Kalau anda boleh kaitkan tajuk tu dgn post ni, anda mmg genius! Weeeeet~

Sebab Saya Sedang Rindu Rumah

Okey. Saya mengaku saya menangis dengar lagu ni. Sebab saya sedang rindu rumah.

ketika berjauhan
masihku rasa hangat kasihmu ayah
betapaku rindukan redup wajahmu
hadir menemaniku

terbayang ketenangan
yang selalu kau pamerkan
bagaikan tiada keresahan

walau hatimu sering terluka
tika diriku terlanjur kata
tak pernah sekali kau tinggalkan
diriku sendirian

ketikaku dalam kedukaan
kau mendakap penuh pengertian
disaat diriku kehampaan
kau setia mengajarku
erti kekuatan

terpancar kebanggaan
dalam senyummu
melihatku berjaya
bilaku kegagalan
tak kau biarkan
aku terus kecewa
dengan kata azimat
engkau nyalakan semangat
restu dan doa kau iringkan

tak dapatku bayangkan
hidupku ayah
tanpa engkau disisi
semua kasih sayang
yang kau curahkan
tersemat dihati.....